October 18, 2005

Pelajaran dan pengalaman terbesar..

Kurang lebih sudah hampir 1 tahun saya berada di Brisbane ini. Hidup jauh dari orang tua dan tinggal bersama teman ternyata membuat kita semakin kaya akan pengalaman. Menurut saya, kalau ditanya pelajaran dan pengalaman terbesar selama ini yang pernah didapat adalah pelajaran tentang hidup, bukan pelajaran di kampus atau pengalaman pergi ke luar negeri dan daerah baru.

Tinggal sendiri, secara tidak langsung membuat saya semakin menghargai hidup, mengerti arti persahabatan, memahami kenapa orang bisa berubah, menyadari bahwa kenyataan tidak seindah harapan, belajar menghadapi masalah, dan lain sebagainya. Hal-hal yang mungkin tidak akan didapat di Jakarta, tidak akan dicapai kalau saya masih tinggal bersama orang tua dan bersantai-santai di rumah. Bukan berarti untuk mencapai itu semua kita harus jauh dari orang tua dan Jakarta, bukan. Tapi itu adalah cara saya untuk mencapai hal-hal tersebut. Mungkin masih banyak cara lain, mungkin, saya juga tidak tahu.

Menghargai Hidup
Percaya atau tidak, karena jauh dari orang tua dan tidak disuruh-suruh untuk mengerjakan 5 waktu, saya disini menjadi lebih sering beribadah, semakin sering ingat kepada yang di-Atas. Apakah karena kita disuruh makanya kita malas? Menurut saya, justru ibadah akan muncul setelah kita sadar, sadar karena diri sendiri, bukan karena orang lain. Saya juga sadar, hidup di luar negeri adalah suatu hal yang tidak bisa dialami oleh banyak orang, makanya saya menikmati sekali apa yang saya alami disini. Katakan saja, setiap detik itu dinikmati dengan indah, walau terkadang banyak moment yang membuat saya tidak ingin berada disini. Tapi intinya, i know life is beautiful and i have to enjoy it.

Mengerti Arti Persahabatan
Teman atau sahabat bukan berarti saya selalu ada di dekat mereka. Justru pada saat jauh ini saya jadi tahu mana yang teman dan mana yang bukan. Tinggal bersama teman membuat saya belajar untuk mengetahui dan menerima aslinya seseorang. Terkadang membuat kaget dan berbeda dengan keseharian yang saya tahu dulu. Bisa saja yang dahulu saya dekat sekali, sekarang menjadi seperti orang lain, mendapat kenyataan bahwa seseorang yang saya kira saya kenal dengan baik ternyata memiliki sesuatu yang bisa membuat saya kaget. Tapi, on the other hand, seseorang yang tadinya biasa saja buat saya bisa menjadi teman yang akrab buat saya. Kenyataan membuat saya berubah, kenyataan juga membuat saya dan teman-teman berubah. Yang jelas, fakta bahwa saya tidak memiliki keluarga disini dan yang saya miliki hanya teman-teman saja, membuat saya tahu bahwa sesama teman harus saling tolong menolong, harus saling mendukung, dan yang jelas harus ada buat suka maupun duka.

Saya tahu, hal yang tadi saya sebutkan ada banyak. Tapi saya rasa ini yang paling penting. Mengerti tentang hidup dan arti persahabatan.

nb: aduh, kenapa bahasa gw jadi formal gitu yah?? hehehehe..

No comments: