January 11, 2007

brisbanesick

"when one door of happiness shuts, other will open if you make yourself see it"

Aaarrrggghhh.. Sebel! Kemarin saya membuat post panjang lebar tentang ini tapi ternyata tidak ke-update karena blogger maintanance. Bete!

Saya jadi kehilangan mood untuk membahasnya deh. Maklum, rada lupa. Hehe..

Anyway, beberapa minggu kemarin saya sedang terkena brisbanesick. Penyakit baru sejenis homesick, cuma bedanya ini saya kangen Brisbane. Bukan, saya bukan kangen teman-teman saya (walaupun saya kangen my second family) karena saya tahu mereka semua akan kembali ke Jakarta suatu saat nanti, tapi saya kangen dengan hidup saya disana.

Kangen tidur pagi dan bangun siang.
Kangen begadang karena tugas ataupun hanya sekedar mengobrol dengan kedua housemates saya (si nyonyah mami util kitel dan si pating slebor hua-hua us-us) yang aneh itu. Hehe..
Kangen makan 2x sehari (dan kebanyakan diisi dengan indomie).
Kangen dengan microwave yang membuat hidup saya terasa mudah. Mau indomie tinggal dimasukkan kedalam microwave selama 5 menit.
Kangen dengan kompor listrik yang panasnya lama banget.
Kangen minum langsung dari keran.
Kangen mandi 1x sehari (jorok? bodo deh. hemat air! kan Queensland lagi water restriction. Haha..)
Kangen rebutan air panas with my housemates di saat winter.
Kangen dengan rumah saya yang suka kotor dan berantakan.
Kangen dengan ruang tv yang menjadi kesukaan semua orang.
Kangen dengan dapur yang jorok dan membuat males masak (atau merasa sayang untuk mengotorinya karena baru saja dibersihkan).
Kangen mencuci baju dan kemudia menjemurnya (plus menjemur pakaian dalam yang seabrek) di beranda.
Kangen menonton dvd dan terus ketiduran bersama si util dan si hua-hua.
Kangen belanja bulanan bersama si util dan si hua-hua dan pastinya setiap kita belanja ada aja ceritanya.
Kangen dengan meja makan di rumah yang panjang banget. Berisikan full makanan setiap unit saya bikin acara. Buka puasa? Lebaran? You named it.
Kangen main ke 41 dan bertemu dengan si cempreng, si lemot, dan si anak kecil.
Kangen bercerita bersama mereka kapan saja dan dimana saja.
Kangen rutinitas kami ber-6: Toscani's dan southbank.
Kangen diinepin sama mereka dan tidur bersama di ruang tv empet-emepetan.
Kangen bermain board game bersama. Ada yang janji untuk membersihkan dapur tuh.
Kangen ngumpul dengan anak-anak 2003.
Kangen belajar bersama. Walau seringkali gak ngerti juga. Haha..
Kangen kuliah! Bertemu lecturer dan tutor yang pinter-pinter dan canggih-canggih.
Kangen jalan kaki ke kampus. Walau ngomel karena jauh (berlebihan) tapi enak karena pemandangannya yang keren.
Kangen UQ!
Kangen tiduran di great court.
Kangen library untuk mencari inspirasi! Betah disana sampe malam walaupun sering juga ketiduran.
Kangen makan di refectory walaupun rasanya biasa aja.
Kangen ngumpul bareng anak-anak di lolly.
Kangen kerja di childcare. Tepatnya kangen anak-anak childcare: Annie, Maisie, Edward, Maya, Rita, Kieran, Milly, Maritza, Toby, Sarah, Portia, Harry, Paulie, Willy, Zara, Sian, Guy, Melody, Darcy, Vicky, Ashton, Olivia, ...
Kangen ruangan kampus yang canggih.
Kangen mampir ke kantornya Astrid.
Kangen naik 412. Dengan jadwalnya yang selalu teratur dan busnya yang besar.
Kangen naik citycat dan ketiduran di dalamnya.
Kangen naik kereta yang biar lama tapi nyaman.
Kangen city. Tidak hanya untuk belanja, tapi untuk sekedar jalan-jalan.
Kangen indoroopilly. Tempat yang enak untuk belanja juga.
Kangen toowong.
Kangen St. Lucia pastinya. Biar suburbs tapi nyaman.
Kangen city beach, sports girl, myer, general pants, ...
Kangen hungry jacks, himawari, pancake, ...
Kangen makan di hawken drive.
Kangen gold coast.
Kangen udara bersih, awan biru, rumput hijau.
Kangen BBQan. Baik itu di manors, southbank, atau roma.
Kangen ....
Kangen ....
Kangen ....
Banyak ah yang dikangenin!!

No comments: