Entah kenapa saya sedang teringat dengan mbak-mbak dan mas-mas yang mengisi waktu saya selama ini.
Saya anak pertama, tidak memiliki kakak dan tidak begitu dekat dengan sepupu-sepupu yang lebih tua daripada saya. Entah kenapa, dari kecil saya lebih senang bergaul dengan orang yang lebih tua, alias kakak kelas. Saya selalu memiliki satu orang kakak di tempat saya bersekolah, eh tidak hanya itu, bahkan saya bisa mempunyai kakak melalui dunia maya. Dan lucunya, jika orang lain lebih memilih mempunyai mas (kakak lelaki), saya lebih memilih untuk mempunyai mbak (kakak perempuan), mungkin karena saya memiliki adik perempuan yah, jadi saya sering membayangkan jika saya berada di posisi dia.
Tiba-tiba saya sedang ingat kepada mereka semua, ingat kepada mbak yu ku tercinta.
Yang pertama tentu saja si pemilik blog ini. Kita sebetulnya hanya bertemu dua kali secara face to face (kalau tidak salah). Hubungan kami lebih terjalin via email yang panjang lebar dan mengalir dengan lancar, kebanyakkan sih saya yang curhat kepada dia. Hehehe.. Kita kenalan berkat seorang teman yang sekarang sedang menghilang (apa kabar mas?) dan berkat sebuah singing contest di tv yang dulu saya gandrungi. Kita berdua sama-sama kuliah di psikologi UI, bedanya dia sudah lulus sementara saya masih berkutat disana. Mbak yu ku yang satu itu sangat kritis, dia banyak memberikan pandangan dan advise kepada saya. Trus dia juga luas sekali ilmu psikologinya! Sangat disesalkan karena kesibukan saya kemarin ini, saya tidak sempat bertemu dengannya pada saat di Jakarta. "Mbak yu ku.. Apa kabar dirimu?? Sibuk yah bu?"
Yang kedua memang saya belum terlalu lama mengenalnya, dan mungkin dia juga tidak menganggap saya sebagai adik (harus diaggapkah?), tapi saya menganggap dia sebagai kakak karena saya merasa nyaman berada di dekatnya. Saya mengenalnya di tempat kerja saya yang dulu. Nama kita sama dan rumah kita berdekatan, membuat orang sedikit susah memanggil kami berdua, cuma karena saya yang paling baru disana, jadinya saya yang kebagian nama baru. Karena rumah berdekatan, saya sering menebeng dirinya, baik pergi maupun pulang kantor. Makanya kita "lumayan" banyak bercerita. Dia orangnya sangat care, dengan muka galaknya (ampun mbak!), dia seringkali worried kalau saya belum dijemput dari kantor, bahkan sering juga menunggu saya pulang dijemput sebelum akhirnya dia sendiri yang pulang. Lucunya dia anak bungsu dan saya anak pertama. Makanya dia senang sekali memanggil saya "dek Putri" ketika saya memanggil dirinya. Dia sih pasti tidak akan membaca blog saya. Hehehe.. "Halo mbak yu.. Gimana melanglang buananya??"
Terus ada mbak yang satu ini, yang saya anggap sebagai my guardian angle di Brisbane. Hiks, saya kangen sekali dengannya. Tempat saya mengadu kalau lagi stress di Brisbane.
Sebenarnya masih ada mbak fanta yang suka main softball, mbak yang pernah ditaksir sepupu saya dan sekarang saya sudah loose contact dengan dia, mas yang sedang kuliah di jogja dan dulu suka menemani saya di bali, trio mbak kocak di bali yang sekarang entah dimana, mbak-mbak di aceh yang sekarang semua sibuk di jakarta, dan mungkin masih banyak lagi yang tidak saya ingat. Hmm.. Apa kabar yah mereka semua??
No comments:
Post a Comment