Kemarin ini, saya sempat bertemu dengan beberapa teman sma. Kami berkumpul dan saling menceritakan kabar terbaru. Tidak lupa juga kita bergosip bersama. Hehehe.. Mungkin bukan bergosip, tapi saling mencari tahu kabar teman-teman SMA yang lain. Berita yang paling membuat saya terbengong mungkin adalah mengenai salah satu teman saya yang memutuskan untuk menjadi single parent. Wow! Saya salut! Disaat banyak orang seumuran saya masih bermain-main ria, dia sudah berani bertanggung jawab. Dia berani bertanggung jawab atas perbuatannya. Katanya sih cowoknya tidak mau bertanggung jawab dan menolak menikahinya, dan dia pun tidak mau melakukan tindakan aborsi. Dan hasilnya: she's a mom now.
Saya salut sama dia, karena dia berani menjadi single parent.
Zaman sekarang memang lucu dan aneh. Terutama masyarakat kita. Ok. Kita memang masih mempunyai adat timur, tapi tidak bisa dipungkiri kalau pengaruh barat sudah begitu berpengaruh pada kehidupan kita. Salah satunya adalah sex before married atau dulu dikenal sebagai free sex. Mungkin istilah free sex udah gak cocok kali yah. Dulu kan orang beranggapan free sex adalah sex bebas, dimana kalo di luar sana itu ditandakan dengan berhubungan seks dengan banyak orang. Sementara kalau di Indonesia, free sex itu kalau orang having sex before married. Jadi apa yah istilah enaknya? Well, let's just said i still called it as free sex.
Mungkin beberapa dari kita masih mempunyai pikiran kuno dan menganggap itu adalah hal yang tabu. Sementara yang lainnya? Hmm.. Mungkin itu sudah biasa kali yah. Buktinya: bukannya melarang free sex, pemerintah malah menganjurkan orang memakai kondom ketika berhubungan seks. Lah, mereka tidak bilang kalau condom hanya untuk pasangan yang sudah menikah loh. Pokoknya mereka hanya menggalakan pemakaian condom. Kalau menurut saya sih, secara tidak langsung itu sudah "melegalkan" free sex. Hahahaha.. Tidak tahu juga sih. Secara pemerintah sudah gak jelas gitu maunya apa. Hehehe..
Bagi saya, entah zaman yang sudah berubah atau pikiran saya yang semakin berkembang. Dulu waktu sma, saya termasuk anak yang biasa aja. I'm not a nerd but i'm not agj (anak gaul jakarta) juga. Saya masuk ipa yang cukup menguras waktu dan tenaga tapi saya juga punya teman-teman yang bisa diajak gaul. Pada saat itu, saya jarang membicarakan tentang seks. Kenapa yah? Mungkin karena diantara teman-teman dekat saya tidak ada yang tertarik dengan tema itu. Namun setelah saya kuliah dan kemudian pergi ke Australia. Wah, saya merasa seperti orang paling bodoh sedunia kalau sedang membicarakan hal tersebut! Hahahaha.. Mungkin karena itu juga kali yah teman saya membelikan ensiklopedia A to Z about sex sebagai hadiah ulang tahun. Hahahaha... Dulu saya kaget kalau mendengar cerita beberapa orang tentang their sex life, tapi sekarang? Sudah biasa tuh.
I don't give a damn about that. Dulu mungkin saya bisa mengerutkan dahi kalau mendengar cerita itu, sekarang? Saya ikut tertawa-tawa mendengar cerita seperti itu. Free sex, sex before marriage, atau apalah itu namanya.. hanyalah salah satu dari sekian banyak pilihan dalam hidup kita. Toh namanya sex juga diakui sebagai salah satu kebutuhan. Hihihihi.. Kadang saya suka geli loh kalo baca tabloid gosip atau menonton infotainment dimana masih banyak selebritis yang mengaku kalau keperawanan sangat penting. Hahahaha.. Bullshit! Mungkin masih ada orang yang percaya kali yah, sementara saya? Saya hanya tertawa geli karena saya terkadang suka tahu soal gosip their real sex life. Hahahahahaha.. Yah namanya orang, mana ada sih yang mau terlihat buruk? Woops. Tunggu deh, jadi.. Apakah virginitas itu masih penting?
Kalau menurut masyarakat kita yang suka "sok" memiliki moral, mungkin hal tersebut masih penting. Tapi kenapa virginitas identik dengan perempuan sih. Sebel! Bukannya sebel gimana. Tapi, kalau cewek sudah tidak virgin dibilang bukan cewek baik-baik, lalu kenapa cowok yang tidak virgin didiamkan saja? Huh.. Masyarakat pilih kasih euy. Kadang mereka (masyarakat atau orang-orang) hanya bilang: "namanya juga cowok, nafsunya gede". Lah, emang cewek gak punya nafsu apa? Ok. Kalau mereka menganggap virginitas penting untuk cewek. Saya akan bilang juga, virginitas juga penting buat cowok. Jadi kalau ada cowok yang udah gak virgin bilang kalau mereka gak mau sama cewek yang udah gak virgin, saya akan timpuk kepalannya. Idiih, kayak sok suci. Memangnya ada orang seperti itu? Ada aja lah. Di dunia ini apa sih yang nggak ada?
Ok. Balik lagi ke teman saya yang memutuskan untuk menjadi single parent. Atau teman yang married by accident. I'm not here to judge. I'm here to give my applause. Hebat. Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Walau itu mungkin untuk teman saya yang cewek itu yah, bukan untuk cowoknya. Cowoknya sih pasti hanyalah satu dari sekian banyak cowok-cowok brengsek yang tidak mau bertanggung jawab. Jarang loh ada yang mau menjadi single parent. Apalagi di Indonesia dimana orang-orang masih merasa "moral" itu sangatlah penting. Aduh, pada muna deh. Jangan sok gitu deh. Jangan pada lari dari kenyataan, kenyataaan kalau Indonesia sudah berubah, tepatnya: masyarakat Indonesia sudah berubah. Hargai keputusan orang yang mau menjadi single parent. Jangan malah mencibir mereka. Dukung mereka, karena itu adalah pilihan hidup mereka.
Sedikit loncat. Pada saat kuliah dulu, saya pernah membaca kurang lebih begini: "Survey membuktikan kalau remaja itu menolak mengunakan pengaman pada saat berhubungan seks. Kenapa? Karena menurut mereka kalau tidak ada resikonya maka seks itu akan terasa kurang seru. Jadi, semakin tinggi resiko nya, semakin nikmat seks itu sendiri." Hahahaha.. Awalnya saya tertawa membacanya, tapi begitu saya menceritakannya kepada teman, mereka malah bilang memang itulah kenyataannya. Aduh zaman sekarang memang ada-ada saja!
No comments:
Post a Comment